Apa itu Big Data, dan Dampaknya Pada Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0
Kita mungkin pernah mendengar tentang istilah Big Data. Dari
berbagai pembicaraan dan diskusi, mungkin istilah big data sering di kaitkan
dengan hukum 3V yaitu Volume (Ukuran), Velocity, (Kecepatan) dan Variety
(Jenis). Kehadiran big data menjadi perhatian masyarakat di dunia, karena
mengakibatkan disrupsi di berbagai bidang.
Terkait penggunaannya sendiri, kontroversi antara dampak
baik dan buruknya masih terus berlanjut dari berbagai sudut pandang ahli.
Karena katanya, dari segi positifnya, big data dan analisisnya bisa menjadi
alat yang jitu untuk perkembangan bisnis dan tujuan-tujuan
pemerintahan. Tetapi di sisi negatifnya, big data bisa menjadi
ancaman, berkenaan masalah privasi dan penyalahgunaan lainnya.
Seperti teknologi lainnya yang akan bermanfaat jika berada
di tangan yang tepat dan sebaliknya. Namun sekarang kita tidak akan fokus
membahas hal tersebut, melainkan ingin coba mengulik dampak positif apa yang
bisa di dapatkan di bidang bisnis dengan pemanfaatan big data. Jadi sebenarnya
apa itu big data, bagaimana perkembangannya dan pengaruhnya untuk sebuah bisnis?
Lebih lengkapnya mari kita bahas.
Apa itu Big Data?
Banyak pihak yang mencoba mendefinisikan istilah big data.
Misalnya
seperti yang di kemukakan oleh Gartner :
“Big
data is high-volume, high-velocity and high-variety information assets that
demand cost-effective, innovative forms of information processing for enchanced
insight and decision making”
Atau
definisi lain dari Teradata dan Hortonworks adalah sebagai berikut (dalam
bahasa Indonesia) :
“Big
Data adalah gerakan atau inisiatif organisasi-organisasi untuk mengambil,
menyimpan, memproses dan menganalisa data-data yang sebelumnya tidak
memungkinkan atau tidak ekonomis untuk diambil, disimpan, diproses dan
dianalisa”
Kita tidak bisa menyalahkan satu definisi dengan definisi
lainnya karena sudut pandang yang di gunakan berbeda tetapi tetap mengandung
unsur dari big data itu sendiri.
Jadi
untuk lebih mudahnya, secara umum big data adalah kumpulan informasi dalam
jumlah yang sangat besar, rumit, dan tidak terstruktur sehingga pada
awalnya tidak memungkinkan di simpan, diproses dan dianalisa untuk
menjadi suatu pengetahuan dam pengambilan keputusan jika hanya menggunakan
database biasa, sehingga akhirnya di kumpulkan oleh perusahaan maupun
organisasi menggunakan sistem teknologi.
Berbicara tentang 3 prinsip/karakteristik big data, Volume
(Ukuran), meledaknya volume data yang ingin disimpan atau diproses oleh suatu
organisasi menjadi salah satu masalah utama yang ingin di pecahkan oleh
teknologi big data. Berbeda dengan sekedar network storage, big data tidak
hanya menyediakan solusi untuk menyimpan data, tapi juag mengola dan
menganalisai data dalam volume yang sangat besar.
Yang kedua tentang Velocity (kecepatan) yang dimaksud adalah
kecepatan data yang dibuat. Permasalahan ini berkaitan erat dengan volume data,
karena biasanya kecepatan berbanding lurus dengan volume data. Jadi big data
juga berusaha memecahkan masalah data yang tidak hanya dapat di simpan dan di
kelola dalam jumlah besar tetapi juga bisa juga di kelola dengan lebih cepat dan
bahkan realtime. Dan terakhir, yakni Variety (Jenis), yaitu permasalahan yang
terjadi akibat banyaknya jenis data, baik itu dari format file data yang masuk
ataupun dari sisi datanya sendiri. Masalah ini tidak bisa di pecahkan oleh
database atau data warehouse/ platform tradisional.
Apa
Dampaknya Pada Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0
Sejak
tahun 2011, bisa dikatakan kita telah memasuki Industri 4.0. Hal ini ditandai
dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin,
dan sumber daya lainnya melalui teknologi informasi dan komunikasi. Big data
semakin berkembang, salah satunya karena meningkatnya pengguna internet. Hal
ini berdapak besar kepada berbagai bidang, tak terkecuali dibidang
bisnis.
Contoh penggunaan big data di bidang
bisnis misalnya data profil pengguna sosial media misalnya facebook, twitter,
Instagram dipadukan dengan data perusahaan penjualan atau data pelanggan yang
sudah ada di relasional database. Sehingga, analisis untuk melakukan strategi
marketing yang jitu bisa di dapatkan.
Selain
itu, personalisasi aplikasi dan situs pencarian sesuai kecenderungan
penggunanya merupakan salah satu bentuk penerapan big data. Tidak hanya
menjadikan analisis yang bersifat deskriptif, big data juga memungkinkan untuk
analisis prediktif bahkan bisa memungkinan menjadi preskriptif. Karena untuk
bertahan atau mendapatkan keunggulan kompetitif dengan pelanggan, perusahaan
harus menambahkan lebih banyak macam produk dan tentu mereka harus mengetahui
bagaimana produk tersebut cocok dengan pelanggan dan bagaimana cara
menyampaikannya kepada pelanggan.
Jadi bisa
dibilang bahwa big data memiliki peranan yang sangat besar bagi suatu bisnis.
Dengan karakteristik big data yang telah di jelaskan di awal yakni 3V : Volume (Ukuran),
Velocity, (Kecepatan) dan Variety (Jenis) kita bisa membayangkan bahwa
teknologi big data ini memiliki prospektus yang besar bagi kemajuan suatu
masyarakat, sehingga perlu di kembangkan dengan baik di Indonesia. Tentunya
dengan penggunaan yang bijak dan regulasi yang tepat untuk mengurangi dampak
negative yang bisa di timbulkan.